Kilau metalik yang mencolok dari pohon Natal aluminium—ciri khas dekorasi liburan tahun 1950-an dan 60-an—sedang muncul kembali secara signifikan. Sementara beberapa desainer menganggap kebangkitan ini sebagai perpanjangan alami dari estetika modern abad pertengahan, yang lain menyuarakan kekhawatiran tentang keselamatan dan estetika dingin yang melekat pada pepohonan.

Bangkitnya Kilau Retro

Minat baru terhadap pohon aluminium berasal langsung dari popularitas desain modern abad pertengahan yang lebih luas. Menurut perencana acara dan desainer Annemarie Schumacher, “Pohon Natal aluminium hanyalah dekorasi liburan klasik pada masa itu. Jadi tidak heran popularitasnya melonjak.” Tren ini memanfaatkan nostalgia untuk periode tertentu dalam sejarah desain, cocok dengan rumah yang sudah didekorasi dengan furnitur zaman atom dan palet warna.

Ini bukan sekadar tren sesaat; pohon aluminium mewakili penolakan yang jelas terhadap estetika Natal pedesaan yang hiper-tradisional yang mendominasi dalam beberapa tahun terakhir. Sebaliknya, mereka menawarkan sebuah pernyataan—titik fokus retro yang berani dan tidak menyesal.

Pementasan Pohon Aluminium: Lebih Sedikit Lebih Banyak

Desainer yang menerima tren ini menekankan kesederhanaan. Andrea Sinkin, seorang penggila dekorasi rumah, menyarankan penggunaan pohon aluminium secara hemat. “Mereka tidak dimaksudkan untuk dikotori dengan dekorasi,” jelasnya. Pendekatan tradisional—alas berputar dan lampu sorot tunggal untuk memaksimalkan kilau—tetap menjadi presentasi yang ideal.

Hal ini menjadikan pohon aluminium ideal untuk ruang sekunder seperti foyer atau dapur daripada sebagai pohon sentral di ruang tamu. Intinya bukan untuk menggantikan tanaman hijau klasik, tetapi untuk melengkapinya dengan sentuhan gaya vintage.

Masalah Keamanan & Ketahanan Estetika

Namun, tidak semua orang setuju. Penjual dekorasi antik Michele Cicatello mengungkapkan keberatannya yang kuat, dengan alasan bahaya keamanan dan keengganan terhadap estetika dingin pohon tersebut. “Pohon-pohon ini terlihat sangat tajam dan berbahaya,” dia memperingatkan, meningkatkan kekhawatiran yang sah mengenai potensi cedera, terutama bagi rumah tangga yang memiliki anak-anak.

Selain keamanan, Cicatello berpendapat bahwa pohon aluminium pada dasarnya berbenturan dengan perasaan hangat dan organik yang secara tradisional diasosiasikan dengan Natal. “Anda tidak bisa mengalahkan tampilan dan nuansa alami dari pohon cemara,” katanya, memperkuat gagasan bahwa aluminium mewakili perubahan yang disengaja dari tampilan liburan yang nyaman dan alami.

Alternatif: Kilau Perada

Bagi mereka yang mencari sentuhan metalik retro tanpa risiko atau kelemahan estetika pohon aluminium, perada menawarkan alternatif yang lebih aman dan serbaguna. Cicatello sepenuhnya mendukung opsi ini, membuktikan bahwa tidak semua nostalgia membutuhkan inti yang berpotensi berbahaya dan tajam.

Pada akhirnya, kebangkitan pohon aluminium adalah tren khusus—tren yang menarik bagi mereka yang memiliki komitmen kuat terhadap desain modern abad pertengahan dan kemauan untuk merangkul estetika liburan yang sedikit tidak konvensional. Hal ini juga menyoroti pergeseran yang lebih luas dalam dekorasi hari raya, di mana nostalgia dan pernyataan berani menjadi semakin penting.

попередня статтяRahasia Rumah Fungsional: Apa Kata Penyelenggara Berhasil